Prestasi membanggakan
kembali diraih SMP Negeri 1 Kendari. Kali ini, Ratih Indriyanti dan Wa Ode
Nurjannah Qalbi, berhasil meraih juara pertama dan kedua dalam lomba “Menulis Sinopsis
Cerita” tingkat SMP se-Kota Kendari. Sementara itu, juara ketiga diraih SMP
Negeri 5 Kendari.
Lomba yang
digelar pada Sabtu, 21 September 2019 tersebut diselenggarakan oleh Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan Gerakan
Kendari Mengajar dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca
2019.
Lomba
berlangsung dalam waktu dua jam. Tiga puluh menit pertama, peserta diminta
membaca cerita yang telah disiapkan panitia. Kemudian, sembilan puluh menit
berikutnya, peserta disilakan membuat sinopsis berdasarkan cerita yang telah
dibaca.
Lomba yang dilaksanakan
pada salah satu ruang membaca di Perpustakaan Provinsi Sultra ini diikuti oleh
22 peserta dari sebelas SMP se-Kota Kendari, yaitu SMP Negeri 1 Kendari, SMP
Negeri 4 Kendari, SMP Negeri 5 Kendari, SMP Negeri 9 Kendari, SMP Negeri 10
Kendari, SMP Negeri 17 Kendari, SMP Swasta Kingdom Academy, SMP IT Al Qalam,
MTs Negeri 1 Kendari, MTs Madani, dan MTs Ummu Sabri.
Menurut panitia,
ada beberapa kriteria penilaian dalam lomba tersebut, di antaranya adalah
kesesuaian isi cerita dengan sinopsis yang dibuat, kepaduan antarparagraf, dan
ketepatan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia.
Saat penyerahan
hadiah, Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, berpesan
kepada para siswa agar rajin membaca dan mau mengunjungi perpustakaan. “Perpustakaan
menyediakan banyak buku, mulai dari buku cerita sampai buku pelajaran. Di sini
juga nyaman dan bisa untuk belajar bersama,” ungkapnya dengan penuh semangat di
halaman depan perpustakaan.
Selain lomba “Menulis
Sinopsis Cerita”, diselenggarakan pula lomba lain untuk tingkat SD, yaitu lomba
Mewarnai, lomba Rangking 1, dan lomba Bercerita. Para peserta, orang tua siswa,
guru pendamping, maupun suporter, hadir sejak pagi hingga pukul dua belas
siang. Selain itu, panitia menyediakan berbagai permainan tradisional yang
bebas dimainkan para pengunjung, membuat perpustakaan hari itu sangat ramai dan
tampak semarak.